Sasaran :
·
Memahami
unsur-unsur rabbaniyah dakwah dan mampu menyebutkan contoh-contoh realisasinya.
·
Memahami peranan
rabbaniyah dakwah dalam meninggikan kalimatullah melalui jamaah yang solid.
·
Termotivasi untuk
senantiasa terlibat dalam lingkaran dakwah yang rabbani
Ringkasan
Rabbaniyatud
dakwah adalah dakwah yang merujuk kepada Rabb (Allah SWT). Beberapa ciri dakwah
robbani adalah rabbani dari segi risalah (pesan yang dibawa), rijal (pelaku
dakwah), dan jamaah (tandzim). Rabbaniyatur risalah adalah dakwah dengan pesan
yang dibawa semuanya berdasarkan Islam yang bertujuan untuk meninggikan
kalimatullah. Diantara penekanan di dalam rabbaniyatur risalah adalah
rabbaniyatul mabda’, rabbaniyatul minhaj, rabbaniyatul khuthuwat, rabbaniyatul ghoyah,
rabbaniyatul thariqah.
Risalah
atau message yang disampaikan akan baik apabila pesan tersebut juga mempunyai
ciri yang robbani. Dengan demikian juga diperlukan rabbaniyatur rijal. Beberapa
ciri-ciri rabbaniyatur rijal adalah pribadi yang mengajarkan kitab, mempelajari
kitab, tidak merasa lemah semangat, tidak lemah tenaga dan mau tunduk.
Melengkapi penyampaian risalah oleh pribadi da’i
adalah dengan jamaah. Tanpa jamaah maka rijal tidak dapat berperan secara
efektif dan juga pesan tidak sampai kepada mad’u. Beberapa ciri jamaah yang
robbani adalah rabbaniyatul qiyadah, rabbaniyatul jundiyah, dan rabbaniyatul
ukhuwah. Dengan jamaah yang demikian akan memunculkan jamaah yang kuat (jamaah
matinah).
Hasiyah
1. Rabbaniyatud dakwah
Syarah
·
Dakwah dijalankan
hingga mendapatkan hasil harus memenuhi persyaratan rabbani. Dakwah Islam yang
rabbani adalah dakwah yang dibawa oleh Nabi SAW. Maksud dakwah rabbani adalah
dakwah yang tujuan, aktivitas, program, dan minhaj mengikuti arahan Al Qur’an
dan Sunnah. Dakwah rabbani membawa Islam itu sendiri sebagai warna dakwah dan
tujuan dakwah. Beberapa ciri dakwah yang rabbani adalah risalah yang
disampaikan harus mengikuti Islam, kemudian jamaah yang mengendalikan dakwah
harus mengikuti kaidah-kaidah Islam.
2. Rabbaniyatur risalah
Syarah
·
Rabbaniyatur
risalah terdiri dari tiga bagian yaitu rabbani dari segi mabda’, minhaj, dan
ghoyah.
·
Rabbaniyatul
mabda’ (prinsip) ini juga merupakan rabbaniyatul mashdar (sumber).
Prinsip-prinsip Islam yang disampaikan di dalam dakwah adalah sumber rujukan
dan panduan. Aqidah Islamiyah adalah prinsip di dalam Islam, begitu pun
syahadatain dan keimanan. Prinsip ini dijadikan sumber rujukan bertingkah laku
dan bergerak. Dakwah yang rabbani perlu sekali mempertimbangkan masalah prinsip
yang asas disampaikan kepada manusia.
·
Selain masalah
risalah yang berisi prinsip dan kemudian dijadikan sumber, dan juga di dalam
minhaj yang digunakan oleh dakwah harus bersifat rabbani. Rabbaniyatul minhaj
dijadikan sebagai khuthuwat sehingga dapat disebut sebagai rabbaiyatul
khuthuwat. Minhaj mengatur langkah dan gerak dakwah, dengan minhaj pula langkah
dakwah dapat terarah dan mencapai sesuatu yang jelas dan dikehendaki oleh
harakah. Dengan ghoyah yang rabbani maka dapat dijadikan rabbaniyatut thariqah.
Ghoyah rabbani adalah ilallah, mencari ridha Allah, dan kemudian menegakkan
syariat. Tidak ada tujuan lain selain Allah, kecuali mereka yang tidak jelas
tujuan yang akan dicapainya. Ghoyah kepada hawa nafsu adalah kejahiliyahan yang
sesat.
·
Risalah yang
rabbani ini bertujuan li I’la likalimatillah, meninggikan kalimat Allah
bertujuan menyeru dan menjelaskan risalah yang Allah miliki kepada manusia.
Melalui ghayah yang rabbani, minhaj dan mabda’ Islam ini akan mewujudkan
kalimat Allah di muka bumi.
3. Rabbaniyatur rijal
Syarah
·
Beberapa ciri
rabbaniyatur rijal adalah mengajarkan kitab, mempelajari kitab, dan tidak
merasa lemah semangat, tidak lemah tenaga, dan tidak mau menyerah begitu saja.
Risalah yang disampaikan tidak akan mungkin diterima dan diamalkan dengan baik
apabila rijal yang membawa pesan tersebut tidak menggambarkan ciri-ciri
rabbani. Pelaku dakwah yang tidak mempelajari kitab dan tidak mengejarkan kitab
tidaklah mungkin dapat dijadikan uswah dan juga tidaklah mungkin dapat
mengembangkan dakwah. Keberhasilan dakwah dapat dipengaruhi oleh ciri pribadi
rijal pembawa dakwah ini. Pesan yang disampaikan haruslah bernilai dan
berkesan. Kalam yang terkesan tentunya keluar dari rijal yang senantiasa
mempelajari kitab dan mendalaminya.
·
Ciri rijal yang
membawa dakwah adalah tidak merasa lemah semangat, tidak lemah tenaga, dan
tidak mau menyerah. Di dalam operasional dakwah, pribadi dakwah harus mempunyai
ketabahan, kesabaran, dan ketahanan. Tanpa ciri ini maka sulit bagi pribadi
tersebut menjalankan dakwah dengan baik. Dakwah ini penuh dengan tantangan dan
cobaan yang menghendaki pelaku dakwah siap menerima dan menghadapi segala ujian
dan cobaan dengan tenang dan dapat menyelesaikan segala permasalahan dengan
baik. Dakwah yang berhasil menghendaki pribadi dakwah yang tidak sedih, tidak
mengalah, dan tidak berduka cita.
Dalil
·
3:79 ;
·
3:146 ;
4. Rabbaniyatul jamaah
Syarah
·
Rabbaniyatud
dakwah selain dilengkapi dengan rabbaniyatur risalah dan rabbaniyatur rijal
juga dilengkapi dengan rabbaniyatul jamaah. Rabbaniyatul jamaah mempunyai
beberapa komponen yaitu qiyadah, jundiyah, dan ukhuwah. Jamaah yang rabbani
harus memiliki qiyadah yang mukhlishoh, jundiyah muthi’ah, dan diikat dengan
ukhuwah Islamiyah.
·
Rabbaniyatul
qiyadah bermaksud qiyadah yang mempunyai ciri-ciri Al Qur’an dan Sunnah.
Qiyadah muslimah memiliki ciri-ciri amanah, jujur, sidiq, dan tabligh. Ciri
rabbani yang ada pada qiyadah juga termasuk moral dan fisik seperti tidak lemah
semangat, tidak lemah fisik, tidak bersedih dan tidak penakut. Ciri-ciri yang
dikehendaki Islam kepada muslim dan qiyadah didapati pada qiyadah rabbaniyah.
·
Beriringan dengan
qiyadah yang rabbaniyah maka dakwah akan dapat dilaksanakan secara berkesan
apabila diikuti dengan jundiyah yang rabbani. Rabbaniyatul jundiyah adalah
jundi yang taat menerima arahan, memiliki akhlak Islam dan berkepribadian
menarik. Jundiyah selain dapat beramal jama’I dengan sesamanya juga dapat
berhubungan qiyadahnya dalam mencapai sasaran. Tashawur Islam dan jamaah serta
dakwah dimiliki oleh jundi rabbani. Kemampuan jundiyah dan kesadaran Islamiyah
yang ada pada diri jundiyah sangat membantu tegaknya dakwah rabbani. Pengikut
setia merupakan aset dakwah utama di dalam menegakkan dakwah Islam.
·
Hubungan yang
terjadi di dalam jamaah adalah hubungan dengan suasana ukhuwah Islamiyah.
Rabbaniyatul ukhuwah berarti ukhuwah yang berorientasikan kepada keislaman
dengan ukhuwah maka akan muncul kelancaran program dan aktivitas dakwah.
Ukhuwah Islamiyah di kalangan pelaku dakwah dapat membantu segala macam
permasalahan dan mempercepat proses dakwah.
·
Jamaah matinah
akan terwujud apabila di dalam jamaah tersebut mempunyai komponen rabbaniyatul
qiyadah, jundiyah dan ukhuwah. Salah satu diantara komponen tersebut hilang,
maka jamaah akan lemah dan tidak mempunyai kekuatan sehingga mudah dikalahkan
musuh. Rabbaniyatul jamaah menghasilkan kekuatan jamaah juga ditentukan oleh
rabbaniyatur rijal.
0 Komentar untuk "Pengertian Rabbaniyatud Da'wah"